Demonstran Minta Raja Thailand Serahkan Kendali Kekayaan
BANGKOK – Para pengunjuk rasa Thailand meminta Raja Maha Vajiralongkorn untuk menyerahkan kendali atas kekayaan kerajaan bernilai puluhan miliar dolar, saat demonstrasi beberapa bulan terakhir terfokus pada monarki negara itu.
Para pengunjuk rasa telah melanggar hal yang sejak lama dianggap tabu, yaitu mengkritik raja. Polisi telah memanggil banyak pemimpin pengunjuk rasa atas tuduhan menghina monarki, yang dapat diancam hukuman 15 tahun penjara.
“Hukum ini kuno dan biadab. Setiap kali digunakan, ia merusak monarki dan bangsa,” kata Parit “Penguin” Chiwarak, yang termasuk di antara mereka yang menghadapi dakwaan.
Demonstrasi yang diikuti oleh beberapa ribu orang, awalnya dijadwalkan di Biro Properti Mahkota, yang mengelola aset kerajaan. Tetapi setelah polisi membangun barikade pengepungan dari peti kemas dan kawat berduri, unjuk rasa dipindahkan ke markas besar Siam Commercial Bank (SCB). Raja memiliki lebih dari 23 persen saham di sana, menjadikannya sebagai pemegang saham terbesar.
“Seharusnya saham SCB bukan milik raja, tetapi kementerian keuangan, jadi dividennya bisa digunakan untuk membangun negara,” kata Boss (28), seorang pengunjuk rasa yang enggan menyebutkan nama lengkapnya.
Istana tidak memberikan komentar sejak protes dimulai. Tetapi ditanya tentang aksi pengunjuk rasa baru-baru ini, sang raja mengatakan mereka “semua dicintai dengan cara yang sama”.
Beberapa kritikus raja mengutip kata-kata itu dengan sinis, setelah polisi melakukan pemanggilan terhadap sejumlah orang atas tuduhan menghina kerajaan, yang dikatakan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha pada Juni tidak digunakan atas permintaan raja.