Di Tengah “Lockdown”, Yunani Tetap Peringati Hari Perjuangan Mahasiswa 1973

ATHENA — Presiden Yunani Katerina Sakellaropoulou meletakkan karangan bunga di Politeknik Athena, Selasa, sebagai penghormatan puluhan orang yang terbunuh dalam gerakan perjuangan mahasiswa tahun 1973–peringatan yang dilakukan di tengah masa lockdown COVID-19.

Dalam keadaan normal di tahun-tahun sebelumnya, pada peringatan hari perjuangan melawan junta militer itu, kampus Politeknik Athena akan dipadati oleh orang-orang yang mengantre untuk memberikan penghormatan mereka kepada para korban.

Pekan lalu, pemerintahan konservatif mengeluarkan larangan mars tahunan yang biasa digelar untuk memperingati momen bersejarah Yunani modern tersebut, dengan alasan mencegah penularan COVID-19.

Keputusan itu ditentang oleh oposisi, kelompok kiri dan partai komunis, yang menyebutnya sebagai hal “otoritatif”.

“Keputusan untuk tidak digelarnya acara massa dan mars diambil hanya demi melindungi kesehatan publik,” ujar Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis pada Senin (16/11), sehari sebelum peringatan.

Mitsotakis menambahkan bahwa pemerintah juga tidak menggelar parade militer tahunan pada 28 Oktober yang merupakan hari libur nasional.

Pada 16 November 2020, Yunani mencatat sebanyak 2.198 kasus baru COVID-19 disertai 58 kasus kematian–kasus harian pasien meninggal dunia terbanyak kedua di negara itu sejauh ini.

Yunani sempat mengalami keadaan wabah yang lebih baik dibandingkan negara-negara Eropa lainnya ketika masa gelombang pertama berkat lockdown awal. Namun lonjakan kasus terjadi pada Oktober, sehingga pemerintah mengambil keputusan lockdown kedua yang berlaku hingga akhir November.

Pekan lalu, otoritas menerapkan pengetatan aturan karena angka infeksi yang terus meningkat.

Lihat juga...