Distribusi Hasil Pertanian di Lamsel Terkendala Kerusakan Jalan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Kerusakan infrastruktur jalan di wilayah Lampung Selatan (Lamsel) ikut berdampak pada distribusi hasil pertanian.
Hasan, salah satu pedagang buah asal Kecamatan Palas menyebut, kerusakan jalan didominasi berlobang, bergelombang. Sebagian akses jalan bahkan menjadi kubangan air saat turun hujan.
Hasil panen buah jenis melon, semangka dan jeruk yang berasal dari wilayah Palas, Sragi kerap didistribusikan ke sejumlah wilayah di Lamsel. Imbas kerusakan akses jalan di wilayah Palas tepatnya di ruas Palas-Penengahan menghambat proses distribusi. Kerusakan kendaraan pengangkut sebutnya, berimbas biaya operasional membengkak.
Berjualan buah hasil pertanian petani di wilayah Palas sebutnya, menjadi cara untuk memasarkan produk petani. Akses jalan berlubang berdampak bagi kendaraan miliknya mengalami kerusakan pada bagian ban. Patah as saat melintas pada jalan yang rusak membuat ia harus mengeluarkan biaya perbaikan yang besar.
“Biaya operasional untuk perbaikan jalan kerap lebih besar dari pendapatan imbas akses jalan yang rusak. Usulan dari masyarakat dan pelaku usaha telah disampaikan ke pemerintah namun belum ada upaya perbaikan untuk kelancaran distribusi hasil pertanian,” terang Hasan saat ditemui Cendana News, Senin (2/11/2020).
Kerusakan infrastruktur jalan ruas provinsi sebut Hasan sudah berlangsung lebih dari satu dasawarsa. Meski telah dilakukan perbaikan sementara dengan proses penambalan memakai pasir, batu kerusakan masih terjadi. Kerusakan jalan sebutnya semakin bertambah parah saat musim panen jagung, padi dan hasil pertanian lainnya.
Suwarna, pemilik usaha penyewaan alat dos perontok padi dan jual beli hasil panen padi juga mengalami dampak langsung kerusakan jalan. Kendaraan truk pengangkut hasil pertanian jenis padi sebutnya kerap mengalami kerusakan. Sebagai solusi ia kerap melakukan sistem pengangkutan dengan sistem pengepulan ke lokasi menghindari akses jalan yang rusak.