Dolar Menguat di Tengah Kekhawatiran Hasil Pemilihan AS

Dolar mata uang Amerika Serikat - Foto: ANTARA

NEW YORK – Dolar AS mencapai tertinggi satu bulan terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), di tengah kekhawatiran investor atas hasil pemilihan presiden Amerika Serikat pada Selasa waktu setempat.

Dolar telah menguat dalam sepekan terakhir, karena sentimen risiko memburuk, dengan investor mengurangi posisi mereka akibat ketidakpastian atas hasilnya.

“Langkah yang kami lihat minggu lalu adalah gerakan yang cukup luas, dan saya pikir itu sangat masuk akal; orang secara alami skeptis tentang segala jenis ramalan sehubungan dengan pemilihan setelah apa yang terjadi empat tahun lalu,” kata Erik Nelson, ahli strategi makro di Wells Fargo di New York.

Penantang Demokrat, Joe Biden, memimpin dalam jajak pendapat nasional, tetapi persaingan tersebut terlihat cukup ketat di negara bagian-negara bagian medan pertempuran yang Presiden Donald Trump dapat memenangkan 270 suara Electoral College yang dibutuhkan untuk menang.

Investor juga ragu untuk mempercayai jajak pendapat, setelah mayoritas gagal memprediksi kemenangan Trump pada 2016.

“Makin dekat pemilihan, makin besar kemungkinan untuk ditunda atau dipertentangkan, dan itu adalah badai yang sempurna untuk aset-aset berisiko jatuh,” kata Nelson.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya terakhir, naik 0,02 persen menjadi 94,12 setelah mencapai 94,29, tertinggi sejak 29 September. Euro merosot 0,14 persen menjadi 1,1631 dolar dan greenback naik 0,16 persen menjadi 104,81 yen.

Pengukur volatilitas tersirat satu minggu untuk euro dan yen keduanya di atas 11 persen, tertinggi sejak awal April.

Lihat juga...