Ekosistem Laut Objek Wisata Labuan Bajo Mulai Pulih
Editor: Koko Triarko
MAUMERE – Menurunnya kunjungan wisatawan yang datang ke Labuan Bajo dan melakukan kegiatan wisata ke Taman Nasional Komodo (TNK), berdampak terhadap pulihnya ekosistem laut di wilayah tersebut. Menurut pelaku wisata, selain dampak negatif karena pelaku wisata kehilangan pendapatan akibat tidak adanya kunjungan wisatawan, terutama wisatawan asing, dampak positifnya ekosistem laut di TNK mulai pulih.
“Banyak mamalia lumba-lumba, penyu dan ikan pari manta serta ikan-ikan lainnya yang selama ini sulit ditemui dapat dengan mudah terlihat,” sebut Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi NTT, Agustinus Bataona, Minggu (15/11/2020).
Agus, sapaan karibnya, menyebutkan, alam bawah laut di TNK pun lebih indah dan terbebas dari sampah, terutama sampah plastik, karena tidak adanya kunjungan wisatawan ke pulau-pulau di wilayah TNK.
Ia menambahkan, kapal-kapal pesiar yang selama ini selalu berkeliaran di perairan Taman Nasional Komodo hampir tidak terlihat, dan selama ini masih ada kapal yang membuang jangkar sembarangan dan merusak karang.

“Kami mengusulkan agar pelayaran kapal diatur dan ada tambatan kapal tersebut yang dipasang di perairan, sehingga kapal tidak melego jangkar, tetapi hanya mengikat talinya di tambatan perahu tersebut,” ucapnya.
Menurut Agus, moorig Buoy atau tempat tambat perahu ini sangat penting agar karang tidak hancur serta pembatasan kapal berdampak terhadap daya dukung atau kapasitas kapal yang diizinkan melintas.