Hasil Tangkapan Ikan Nelayan di Perairan Lamsel Minim
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Sejumlah nelayan di perairan Timur dan Barat di Lampung Selatan pilih istirahat sementara. Kondisi cuaca kurang bersahabat sejak tiga hari terakhir berimbas hasil tangkapan ikan minim.
Edi Setiawan, nelayan bagan congkel di Pantai Muara Piluk, Desa Bakauheni menyebut ia memilih istirahat sejak sepekan silam. Selain cuaca kurang bersahabat ia menikmati libur panjang.
Gelombang tinggi di perairan Selat Sunda sebut Edi Setiawan berpotensi membahayakan keselamatan. Ia menyebut sejumlah perahu tangkap nelayan ukuran kecil tidak melaut untuk meminimalisir risiko tenggelam. Sebagian nelayan yang masih nekat melaut memilih mencari ikan pada sejumlah teluk kecil di Pulau Rimau Balak, Pulau Kandang Lunik dan Pulau Prajurit.
Edi Setiawan bilang selain risiko perahu rusak saat melaut, ia menyebut bagan congkel yang disandarkan berpotensi rusak. Sebagian nelayan pemilik perahu yang disandarkan pada dermaga memilih mengatur jarak tambat. Pengaturan dilakukan antar perahu dan dengan dermaga. Benturan akibat alun gelombang bisa mengakibatkan lambung perahu alami kebocoran.
“Sebagian nelayan menambah japra atau penahan dari ban mobil bekas agar perahu tidak terbentur dengan perahu lain, meski istirahat penjagaan perahu tetap dilakukan agar tidak terjadi kerusakan menunggu hingga cuaca membaik untuk kembali melaut,” terang Edi Setiawan saat ditemui Cendana News, Senin (2/11/2020).
Memasuki musim angin Barat Edi Setiawan mengaku bidak atau sebutan untuk pekerja di perahu bagan congkel memilih pulang kampung. Aktivitas pulang kampung yang dikenal dengan ngebabang telah dilakukan sejak awal libur Maulid Nabi Muhammad dan cuti bersama. Meski masa libur panjang telah usai nelayan belum melaut menunggu kondisi cuaca membaik.