Hijaukan Lingkungan Rumah dengan Hidroponik
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Mengembangkan konsep ruang terbuka hijau dengan sistem hidroponik menjadi pilihan Maryono untuk memberikan contoh kepada warganya di lingkungan RT 01/RW 02 Kelurahan Cijantung, Jakarta Timur.
“Saya ini hobi tanaman, dan bercocok tanam hidroponik jadi pilihan di tengah kondisi pandemi Covid-19. Tujuannya untuk menghijaukan pekarangan rumah,” ujar Ketua RT 01 RW 02, Maryono, kepada Cendana News ditemui di rumahnya di Jakarta, Senin (16/11/2020).
Menurutnya, sistem hidroponik menjadi pilihan untuk bercocok tanam di lahan yang terbatas. “Istilahnya meminimalisir penggunaan tanah, pekarangan kita kan sempit,” ujarnya.
Ada sejumlah faktor yang harus diperhatikan agar bercocok tanam hidroponik ini dapat berhasil tumbuh subur.
Yakni jelas dia, meskipun tidak menggunakan tanah sebagai media tumbuh, tetapi tanaman tersebut tetap membutuhkan nutrisi dan mineral.
Selain itu, bercocok tanam sistem hidroponik harus terlindung dari hama. Sehingga dalam merawatnya harus telaten dengan mengecek kondisi tanaman tersebut setiap hari.
“Kita harus telaten merawatnya, dilihat tiap hari takutnya ada hama atau jentik nyamuk di airnya. Kita harus bersihkan itu dua hari sekali,” jelas ayah dua anak ini.
Terpenting lagi yang perlu diperhatikan dalam sistem hidroponik menurutnya, adalah pembibitan mulai dari pemilihan benih, penyemaian di rockwool hingga pindah media netpot atau pot hidroponik.
“Biji-biji sayuran seperti selada air, kangkung, pokcai dan sawi disemai dulu 10 hari jadi kecambah memiliki daun, lalu dipindah ke netpot,” ujarnya.
Menurutnya, perawatan tanaman hidroponik ini relatif mudah, proses panennya juga cepat. Dalam waktu 45 hari tanam, sayuran pokcai sudah bisa dipanen. Begitu juga dengan sawi, waktu tanam 30 hari sudah bisa dipetik untuk kemudian dimasak.