Imbas Kerusakan Jalan di Bandar Agung, Pelaku Usaha Rugi

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Sumijo terpaksa menembus akses jalan yang tergenang air banjir rob di jalan Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, Lampung Selatan.

Membonceng sang istri dan membawa ikan asin kering ia berniat menuju ke pasar Pematang Pasir yang jaraknya puluhan kilometer. Mesin motor mogok dan ia meminta sang istri mendorong di jalan yang sudah mirip sungai tersebut.

Sumijo bilang setiap musim penghujan ditambah banjir rob, sejumlah pemilik usaha mengalami kerugian. Sebagai nelayan yang mengolah hasil tangkapan menjadi ikan kering ia menjual ke sejumlah pasar tradisional.

Namun akses jalan yang digenangi air banjir rob sepanjang ratusan meter membuat motornya mogok. Biaya operasional mengirim barang membengkak untuk reparasi motor.

Akses jalan didominasi kubangan air yang sebagian ditimbun memakai tanah padas berubah menjadi lumpur. Selain kerusakan kendaraan, ia menyebut waktu tempuh yang normalnya pada kondisi jalan mulus mencapai setengah jam, bisa ditempuh satu jam. Keterlambatan waktu dan kerusakan kendaraan membuat warga melintasi jalan desa hanya saat kondisi mendesak.

“Kami terpaksa menjual ikan asin ke pasar sekaligus untuk membesuk kerabat yang ada di rumah sakit, namun akses jalan yang rusak berimbas pada peningkatan biaya operasional. Kami juga hanya berani melintas saat siang hari karena tidak ada lampu penerangan saat malam hari,” terang Sumijo saat ditemui Cendana News, Selasa (17/11/2020).

Sumijo bilang hasil penjualan ikan asin miliknya diprediksi mencapai lebih dari Rp500.000. Namun dengan kondisi akses jalan rusak berimbas kerusakan mesin kendaraan ia harus membawa uang lebih.

Lihat juga...