Imbas Kerusakan Jalan di Bandar Agung, Pelaku Usaha Rugi

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Saya mendapat hasil ratusan ribu keliling di dusun Kuala Jaya, namun tetap berisiko keluar uang banyak jika motor mogok,” bebernya.

Selain pelaku usaha yang menjual barang dagangan, sejumlah kendaraan pemilik usaha ekspedisi terkendala. Pemilik usaha ekspedisi yang masuk melalui jalur darat di antaranya jasa angkutan hasil panen udang vaname, windu dan bandeng. Saat banjir rob melanda berbarengan dengan masa panen distribusi hasil panen terpaksa memakai jalur laut dan sungai.

Sarifudin, Kepala Dusun Kuala Jaya menyebut, kerugian pengusaha tambak bisa mencapai puluhan juta satu siklus. Sebab banjir rob dan akses jalan rusak membuat biaya operasional membengkak.

Agar air tambak tidak limpas sebagian memilih membuat talud dari karung berisi pasir. Akses jalan rusak terimbas banjir rob sebutnya sudah 30 tahun lebih tidak diperbaiki.

“Warga swadaya membuat talud tapi saat penghujan berbarengan dengan banjir rob semua jebol,” tuturnya.

Sarifudin bilang akses jalan rusak, banjir rob berimbas pada semua sektor usaha warga. Sebanyak 350 kepala keluarga dengan 1227 jiwa di dusunnya kerap memilih tidak keluar dari dusun saat banjir rob.

Akses jalan rusak yang semakin parah telah diusulkan ke pemerintah daerah namun hingga kini belum ada perbaikan. Peninggian jalan sebutnya jadi harapan warga dan pelaku usaha di wilayah tersebut.

Lihat juga...