Indulgensi Arwah, Tradisi Gereja Katolik Hormati Orang Meninggal

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Tradisi mendoakan dan menghormati orang yang telah meninggal tetap dilestarikan gereja Katolik. Paus Fransiskus, Vatikan, menyerukan umat beriman Katolik di seluruh dunia untuk berdoa bagi arwah yang telah meninggal untuk mendapat indulgensi penuh, atau pengampunan dosa bagi jiwa-jiwa di api pencucian.

Petrus Tripomo, Pr, pastor unit Pastoral Bakauheni, menyebut tradisi apostolik tersebut tetap dijaga ribuan tahun lalu. Sesuai tradisi gereja melalui penitensaria apostolik di Vatikan, sepanjang November umat Katolik bisa mendapat indulgensi. Indulgensi sebagian diperoleh bagi anggota keluarga yang mendoakan. Indulgensi penuh bagi jiwa-jiwa arwah yang meninggal.

Laku iman yang terwujud dalam tradisi indulgensi, sebut Petrus Tripomo, dilakukan dengan novena. Novena merupakan tradisi doa sembilan hari berturut-turut. Sejak  Hari Raya Semua Orang Kudus, 1 November, dan Peringatan Arwah Semua Orang Beriman gereja Katolik mengajak umat berdoa novena. Tradisi mengunjungi makam dan berdoa bagi keluarga yang telah meninggal.

Umat Katolik gereja Santo Petrus dan Paulus Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, merayakan ekaristi dalam bulan indulgensi bagi orang meninggal, bagian tradisi yang dirayakan sepanjang bulan November, Jumat (8/11/2020). -Foto: Henk Widi

“Tradisi gereja setiap November merupakan bulan arwah, namun selama pandemi Covid-19, kunjungan ke makam tetap dilakukan dengan standar protokol kesehatan, jangan berkerumun sehingga tetap bisa berdoa untuk indulgensi penuh bagi jiwa-jiwa orang meninggal,” terang Pastor Petrus Tripomo, dalam kotbahnya di gereja Santo Petrus dan Paulus, Pasuruan, Lampung Selatan, Minggu (8/11/2020).

Lihat juga...