Inovasi PUI-PT CBIOM3S Undip, dari Tangan Bionik Hingga Robot Anti Covid

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

SEMARANG — Beragam inovasi yang dilakukan Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUI-PT) Center For Biomechanics, Biomaterials, Bio Mechatronics and Bio Signal Processing (CBIOM3S) Universitas Diponegoro (Undip), berhasil mendapat pengakuan dari berbagai stakeholder.

“Alhamdulillan, berbagai inovasi yang kita lakukan, dapat memberikan solusi atas beragam persoalan yang dihadapi masyarakat. Tidak hanya itu, dari sejumlah aspek juga patut kita syukuri,” papar Ketua PUI-PT CBIOM3S Undip, Dr Rifky Ismail ST MT saat dihubungi di Semarang, Kamis (12/11/2020).

Dipaparkan, dari segi komersialisasi, berbagai inovasi yang dihasilkan dapat diterima dengan baik oleh konsumen. Tercatat untuk tangan bionik melalui Kamatecno senilai Rp 270 juta, pembuatan robot untuk Pemkot Semarang senilai Rp 330 juta, pembuatan robot wisuda melalui Undip Maju senilai Rp 50 juta.

Kemudian, pembuatan robot untuk sterilisasi, permintaan salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta senilai Rp Rp 60 juta melalui Redesema Teknologi, serta pembuatan robot pengantar makanan, minuman dan obat untuk pasien covid-19 di sejumlah rumah sakit.

“Saat ini, tangan bionik atau bionic hand 2020 tersebut, merupakan generasi keempat. Sebelumnya, sudah ada bionik Asto, Bimo dan Albiondi. Harga satu unit tangan bionik 2020, di angka puluhan juta, tergantung dengan kompleksitas pembuatan, bahan baku tangan, baterai, soket, motor penggerak hingga sensor yang digunakan,” terangnya.

Secara teknologi, tangan bionik, yang sudah dilengkapi dengan sensor yang mampu menangkap gerak otot tangan, sehingga jari-jari pada tangan bionik bisa digerak-gerakan, layaknya tangan pada umumnya, untuk memegang atau mengangkat benda, dengan beban maksimal delapan kilogram.

Lihat juga...