Islam Itu Damai
OLEH HASANUDDIN
RASULULLAH Muhammad SAW itu cinta akan kedamaian. Beliau membawa pesan perdamaian bagi seluruh umat manusia, meneruskan pesan perdamaian dari para nabi terdahulu, dalam satu bingkai kalimat thayyibah, Laa ilaha Illa Allah.
Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT berfirman dalam hadist qudsy”
(وقال صلى الله عليه وسلم قال الله تعالى) أي في الحديث القدسي والكلام الأنسي (لا إله إلا الله كلامي وأنا هو من قالها دخل حصني) بكسر الحاء (ومن دخل حصني أمن من عقابي) أخرجه الشيرازي عن علي .وفي نسخة لهذا الكتاب وقال صلى الله عليه وسلم : لا إله إلاَّ الله حِصْنِي وَمَنْ دَخَلَ حِصْنِي أمِنَ مِنْ عَذَابِ الله
“Laa ilaaha Illa alloh adalah kalamku, dan Aku adalah ia (Allah), barang siapa yang mengucap-kannya, maka ia masuk dalam bentengku, dan siapapun yang masuk dalam bentengku maka ia akan aman dari siksaku.” Hadist diriwayatkan oleh Imam Sairozi dari sayyidina Ali. Dalam naskah yang lain di katakan, Rasulullah SAW bersabda, “Laa ilaaha Illa allah adalah bentengku, dan siapapun yang masuk dalam bentengku maka ia akan aman dari siksa Allah.”
Kaum muslimin hendaknya menjauhi ucapan-ucapan yang buruk, yang mengandung kebencian kepada sesama umat Islam. Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya menjaga persaudaraan (ukhuwah islamiyah), di mana semua umat Islam itu bertemu dalam ungkapan kalimat thayyibah di atas.
Beliau bersabada; الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
Almuslimu man salimal muslimuuna min lisaanihi wabiyadihi.
Artinya: “Seorang muslim (yang baik) adalah yang kaum muslimin selamat dari keburukan lisan dan tangannya.” (HR. Bukhari)
Mencermati situasi sosial dewasa ini, sangat penting untuk saling mengingatkan kepada sesama muslim apa yang telah disampaikan oleh Nabiullah Muhammad SAW di atas. Siapa lagi yang akan kita dengar jika bukan beliau. Siapa lagi yang dapat mempersatukan umat jika bukan Allah dan Rasul-Nya?