Jatuh Bangun, Warga Tuban Akhirnya Sukses Budi Daya Calina
Editor: Koko Triarko
TUBAN – Tidak memiliki latar belakang pertanian, tak menyurutkan langkah Imam Ma’arif, warga Desa Sidorejo, kecamatan-kabupaten Tuban, untuk terus menggeluti dunia pertanian. Meski sempat mengalami beberapa kali kegagalan dan merasakan kerugian yang jumlahnya tak sedikit, namun dengan ketekunannya pria kelahiran 1988 ini kini mulai merasakan manisnya keuntungan dari budi daya pepaya Calina.
Diceritakan, ketertarikannya untuk terjun ke dunia pertanian berawal dari sejak ia masih menjadi salah satu karyawan di sebuah perusahaan BUMN. Aktivitas pekerjaan yang pada saat itu tidak begitu padat dengan banyaknya waktu longgar, membuat Imam berinisiatif bekerja sama dengan beberapa teman untuk mulai menanam tanaman hutan yang bernilai ekonomi tinggi, tidak memerlukan perawatan yang intensif dan panennya setiap 5 tahun sekali.
“Singkat cerita, dalam prosesnya ternyata teman-teman yang saya ajak itu protol (lepas) satu per satu, dan akhirnya tinggal saya sendiri. Kalau saya jalan sendiri dengan rencana awal, tidak akan mungkin bisa berjalan karena butuh modal besar, sehingga saya memutuskan untuk tidak melanjutkannya,” ceritanya kepada Cendana News, saat ditemui di kediamannya, Senin (23/11/2020).
Selesai dengan tanaman hutan, Imam kemudian memutuskan menyewa tanah untuk menanam melon. Meskipun berhasil menanam sampai dengan panen, namun Imam mengaku gagal menjualnya dengan harga yang sesuai.
“Saya berhasil panen, tapi gagal jual. Bukan tidak laku, tapi harga melon pada saat itu tidak bersahabat. Ditambah lagi permainan tengkulak yang sangat mengerikan sekali untuk memangkas harga, sehingga kami sebagai petani merugi,” akunya.