Kaltara Fokuskan Rencana Anggaran 2021 ke Pemulihan Ekonomi
TANJUNG SELOR — Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) 2021 fokus kepada pemulihan ekonomi, setelah 2020 terpuruk akibat pandemi COVID-19.
“Kita prioritaskan pemulihan ekonomi, terlebih pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah, Usaha Kecil (UMKM),” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset (BPKAD) Kaltara Denny Harianto di Tanjung Selor, Selasa.
Progres saat ini, sedang dilakukan pembahasan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) melalui Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Priortas Anggaran Sementara (KUA-PPAS).
BPKAD Kaltara mencatat, proyeksi APBD 2021 tidak jauh beda dari APBD 2020. Pasalnya, program prioritas yang akan dilakukan adalah pada kegiatan fisik.
“Selain fisik, fokus anggaran untuk pemulihan ekonomi,” ujarnya.
Mengenai pelaksanaan anggaran hingga 31 Oktober 2020, data BPKAD menunjukkan, realisasi pendapatan dari target pada APBD Perubahan 2020 sebesar Rp2,533 triliun, mencapai Rp2,166 triliun atau sekitar 85,52 persen.
Sementara dari belanja, dari target Rp 2,877 triliun telah terealisasi hingga 64,35 persen atau sebesar Rp 1,851 triliun.
“Dari situ terlihat APBD Kaltara sangat sehat. Kenapa? Karena realisasinya tinggi, ‘cash flow’ juga tinggi. Kalau dirata-rata, realisasi keuangan hingga saat ini mencapai 64,35 persen, dan fisiknya sekitar 70 persen,” ungkap Denny.
APBD Kaltara 2020 fokus pada tiga kegiatan prioritas untuk percepatan penanganan COVID-19, yakni penanganan bidang kesehatan, jaring pengaman sosial dan pemulihan ekonomi.
Meski di awalnya sempat terseok, namun upaya Kaltara untuk merealisasikan kegiatan fisik dan keuangan sesuai yang direncanakan termasuk memenuhi kebijakan percepatan penanganan COVID-19, telah berjalan baik.