Kemenkop UKM Berupaya Bangkitkan UMKM di Tengah Pandemi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) berupaya menyukseskan berbagai program untuk meningkatkan daya saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di tengah pandemi Covid-19.
Deputi Restrukturisasi Usaha, Kementerian Koperasi dan UKM, Eddy Satriya, mengatakan, pandemi Covid-19 membuat sektor usaha terdampak, khususnya UMKM paling parah akibat supply dan demand menurun drastis.
Pemerintah berupaya untuk membangkitkan pelaku UMKM dengan memberikan bantuan subsidi dan restrukturisasi kredit, juga pelatihan digitalisasi.
“UMKM harus dibangkitkan, kami berikan bermacam bantuan agar mereka mampu bertahan, seperti restrukturisasi kredit, bantuan sosial (bansos) dan pelatihan digital,” ujar Eddy, pada diskusi virtual di Jakarta, Selasa (17/11/2020).
Kemenkop dan UKM menurutnya, akan terus memberikan dukungan pada UMKM dan koperasi, khususnya penyaluran bantuan subsidi margin bagi koperasi-koperasi yang terdampak Covid-19. Dengan mengoptimalkan waktu hingga bulan Desember 2020.
Anggaran untuk subsidi margin non KUR (Kredit Usaha Rakyat) sebesar Rp751 miliar. “Tapi diperkirakan dana yang bisa direalisasikan hanya sekitar Rp135 miliar hingga akhir tahun 2020 ini,” ungkapnya.
Hal ini menurutnya, dikarenakan terdapat sejumlah kendala di lapangan saat penyaluran. Salah satunya yakni banyaknya koperasi atau UMKM yang awalnya diperkirakan membutuhkan bantuan subsidi.
Tetapi ternyata mereka tidak membutuhkan, karena pinjaman yang dilakukan tidak ke koperasi. Namun pinjaman mereka ke industri pembiayaan lainnya, seperti perbankan atau fintech.
“Jadi secara otomatis mereka tidak masuk dalam kategori penerima subsidi margin. Ini berdampak anggaran subsidi margin non KUR yang tidak terserap,” ujarnya.