Kendala PJJ tak Surutkan Semangat Siswa Menuntut Ilmu
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Dusun Kuala Jaya yang ada di dekat pantai timur Lamsel lebih dekat dengan wilayah Banten. Meski terpisah Selat Sunda sinyal telekomunikasi cukup lancar untuk aktivitas belajar secara daring.
Susi menyebut mendapat kuota internet gratis dari sekolah untuk belajar dan mengirim tugas. Sudah lebih dari lima bulan ia tidak melakukan aktivitas belajar tatap muka di sekolah.
“Sebelumnya harus pinjam smartphone orang tua, namun karena kebutuhan akhirnya dibelikan usai panen udang vaname,” beber Susi.
Aktivitas belajar secara luring juga masih diterapkan oleh SDN 2 Bandar Agung dengan sistem mengirim tugas ke rumah siswa. Pitka, salah siswa yang ditunjuk sebagai ketua kelas kerap mengirimkan tugas untuk rekan-rekan sekelas. Satu kelas sebutnya ada sebanyak 20 orang siswa. Guru kelas yang tinggal di dusun setempat memudahkannya bisa mendapat tugas.

“Guru yang ada di luar dusun akan mengirim tugas melalui aplikasi WhatsApp lalu disalin ulang memakai buku dan dibagikan ke siswa,” cetusnya.
Kendala saat banjir rob sebut Pitka ia harus menuntun sepeda saat melintasi jalan tergenang air. Sebagian siswa kerap mempergunakan area sekitar masjid untuk belajar kelompok. Sebab wilayah tersebut berada pada posisi lebih tinggi. Selama kegiatan belajar jarak jauh anak-anak kerap melakukan aktivitas belajar kelompok.
Kepala Dusun Kuala Jaya, Sarifudin, menyebut aktivitas pendidikan anak-anak di dusunnya terganggu selama pandemi Covid-19. Selain melakukan aktivitas belajar daring sebagian siswa melakukan aktivitas belajar luring dengan tetap ke sekolah. Namun kendala musim penghujan disertai banjir rob berimbas mobilitas warga dan siswa sekolah terhambat.