Klaster Covid-19 di Semarang Barat Bertambah
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
SEMARANG — Belum usai klaster Covid-19 perkantoran di kantor Kelurahan Manyaran Semarang Barat, kasus serupa terjadi di kantor Kelurahan Krapyak, yang juga masih di wilayah Kecamatan Semarang Barat.
“Kantor Kelurahan Krapyak, mulai hari ini (Rabu-red) sudah kita tutup hingga tiga hari kedepan, untuk dilakukan penyemprotan disinfektan. Hal ini menyusul ada satu perangkat kelurahan yakni sekretaris lurah (seklur), yang meninggal dunia diduga terpapar covid-19. Beliau meninggal pagi tadi sekitar pukul 04.00 WIB,” jelas Camat Semarang Barat, Heru Sukendar saat dihubungi, di Semarang, Rabu (11/11/2020).
Mirisnya, almarhum diduga positif covid-19 karena tertular sang istri, yang saat ini sudah dinyatakan positif covid-19. Istri dari seklur Kelurahan Krapyak tersebut, menjadi salah satu kasus dari klaster pengajian, yang muncul tidak lama setelah klaster perkantoran di Kelurahan Manyaran.
“Jadi ini kasusnya cukup rumit. Awalnya dari kasus covid-19 di Kelurahan Manyaran. Ada pegawai yang terkena covid-19, lalu menularkan ke empat pegawai lain dan satu orang kader. Hal tersebut berdasarkan hasil swab covid-19,” terangnya.
Lalu pihaknya melakukan tracking pada kontak erat, termasuk sejumlah kader lain yang melakukan kontak langsung dengan kader positif covid-19.
“Sudah diswab juga, namun hasilnya belum keluar, karena merasa dirinya sehat, orang tanpa gejala, kader tersebut masih aktif mengikuti berbagai kegiatan, termasuk pengajian di wilayah tempat tinggalnya,” lanjut Heru.
Ternyata kader tersebut positif covid-19, padahal dirinya sudah melakukan kontak dengan anggota pengajian yang lain. “Pengajian ini dilakukan selama 12 hari, dengan berpindah-pindah tempat dari rumah ke rumah anggota yang lain. Akibatnya covid-19 pun menyebar di antara mereka. Saat ini, juga sudah dilakukan penelusuran pada kontak erat,” tegasnya.