Kondisi 5 Bendungan di Sikka Memprihatinkan Akibat Sedimentasi
Editor: Makmun Hidayat
MAUMERE — Sebanyak lima bendungan yang terdapat Kecamatan Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), kondisinya memprihatinkan karena mengalami sedimentasi. Saluran irigasi di areal persawahan di Desa Magepanda dan desa lainnya pun tidak dialiri air. Akibatnya ratusan hektare sawah di wilayah setempat pun tidak bisa ditanami padi.
“Bendungan yang ada seperti bendungan Ijura dan lainnya dipenuhi tanah dan lumpur,” sebut Yulius Yoman, petani Desa Magepanda saat ditemui Cendana News di lahan sawahnya, Senin (2/11/2020).
Yulius mengatakan, bendungan-bendungan tersebut perlu dikeruk terlebih dahulu apalagi saat ini sudah memasuki musim hujan sehingga bisa dipergunakan menampung air hujan.
Selain itu lanjutnya, air dari mata air debitnya juga mengalami penurunan drastis akibat dampak kemarau panjang serta tidak terjaganya lokasi sekitar mata air sehingga tidak lagi dipenuhi pepohonan.
“Bendungan perlu dikeruk agar air bisa ditampung dan dialiri ke sawah melalui saluran irigasi. Pemerintah juga harus mengajak para petani dalam kelompok tani untuk melakukan penghijauan di areal mata air,” imbaunya.
Hal senada juga disampaikan Osias Dosi petani lainnya yang mengatakan bendungan Ijura di desanya tersebut sudah lama tidak dikeruk sehingga saat musim hujan pasir dan tanah akan terbawa air masuk ke bendungan.
Osias berharap segera dilakukan pengerukan sebab ditakutkan curah hujan saat musim hujan berkurang dan masih terjadi kemarau berkepanjangan sehingga debit air dari mata air pun tetap menurun.