Kredit Macet Tabur Puja di Cilacap, Meningkat
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
CILACAP – Pandemi yang berkepanjangan membuat Non Permorming Loan (NPL) atau kredit macet pada program Tabur Puja, Yayasan Damandiri di Kabupaten Cilacap, terus mengalami peningkatan. NPL yang biasanya hanya pada kisaran 4 persen, sekarang meningkat menjadi 5,8 persen.
Manajer Tabur Puja, Sudaryanto mengatakan, sampai saat ini meskipun sudah memasuki new normal, namun kondisi NPL belum ada perubahan. Sebab, ekonomi masyarakat belum pulih sepenuhnya.
“Belum ada perubahan ke arah yang lebih baik, justru meningkat, karena hampir seluruh nasabah kita terdampak Covid-19, banyak usaha yang omzetnya menurun, bahkan beberapa ada yang sampai tutup,” katanya, Kamis (19/11/2020).
Lebih lanjut Sudaryanto menjelaskan, pihaknya terus berupaya melakukan komunikasi serta pendekatan kepada para nasabah. Sehingga meskipun angsuran macet, minimal tetap ada komunikasi supaya nasabah tidak melupakan kewajiban mereka.
Program Tabur Puja di Cilacap sudah dimulai tahun 2013 dan sudah menyalurkan sekitar Rp 2,1 miliar lebih dana bantuan pinjaman modal untuk masyarakat. Program tersebut diberikan pada tiga kecamatan di Kabupaten Cilacap, yaitu Kecamatan Wanareja, Kecamatan Majenang dan Kecamatan Dayeuhluhur.
Pensiunan Dinas Koperasi Kabupaten Cilacap yang memotori program Tabur Puja, Sutadji mengatakan, ia diminta langsung oleh Ketua Yayasan Damandiri, Subiakto Tjakrawerdaja untuk memulai program Tabur Puja dengan diawali membentuk Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) pada tiga kecamatan tersebut.
“Program Tabur Puja ini merupakan program pinjaman modal untuk membantu para pelaku usaha kecil di desa-desa. Penyalurannya melalui Posdaya dan bantuan pinjaman modal yang diberikan dalam kisaran Rp 2.000.000 per orang atau per usaha kecil,” terangnya.