Pasca-Libur Panjang Terjadi Kenaikan Kasus Covid-19 di Jabar

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

BANDUNG – Dua minggu pasca-libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW, 28 Oktober hingga 1 November 2020, terjadi lonjakan kasus positif COVID-19 di Jawa Barat (Jabar). Namun demikian diklaim tidak setinggi liburan panjang Agustus 2020.

“Ini menandakan protokol kesehatan 3M dan pembatasan di destinasi wisata dilakukan dengan baik,” ujar Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, melalui konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (13/11/2020).

Dikatakan, kenaikan kasus setelah libur panjang adalah sesuatu hal yang logis sebagai konsekuensi aktivitas warga.  Provinsi dengan banyak destinasi wisata seperti Jabar memang berisiko ada kenaikan kasus COVID-19 terutama di masa libur panjang.

“Dan memang risiko tinggi ada di kita karena penerbangan jarang. Sekarang orang berwisata naik sepeda motor atau mobil, dan orang Jakarta mayoritas larinya ke Jabar,” katanya.

Mengantisipasi libur Natal dan Tahun Baru akhir Desember, Kang Emil, sapaannya, meminta pemkab/pemkot di Jabar mengantisipasi dengan merancang sistem pencegahan terintegrasi di tempat-tempat wisata dan pintu masuk daerah.

“Hati-hati dan perbaiki protokol kesehatan dan pembatasan pengunjung wisata, karena libur panjang akan hadir di bulan Desember,” pintanya.

Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi hingga 11 November 2020, kontribusi provinsi pada mortalitas nasional dua minggu pasca-libur panjang Oktober, di delapan dan lima provinsi mengalami penurunan, apabila dibandingkan dua minggu pasca-libur panjang Agustus.

Per 9-15 September, kontribusi nasional terhadap penambahan kasus di delapan provinsi mencapai 77,8 persen, dan lima provinsi 13,4 persen. Sementara hampir dua minggu setelah libur panjang akhir Oktober, penambahan kasus di delapan provinsi mencapai 63,4 persen dan lima provinsi 14,4 persen.

Lihat juga...