Pelabuhan Bakauheni Miliki Peran Strategis Kodiklat TNI AD

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Sejumlah peralatan tempur yang digunakan berupa alusista terbaru. Peralatan tempur tersebut di antaranya Meriam Artileri Pertahanan Udara RBS 70, helikopter MI-35, tank Leopard, Meriam Caesar, Meriam Astros. Kepada ribuan personil yang terlibat ia menyebut agar berlatih dengan sungguh sungguh sehingga terjalin komunikasi antar kecabangan.

“Sejumlah peralatan tempur juga disiapkan dengan baik termasuk maintenance dan juga penanggungjawab saat terjadi kerusakan,” bebernya.

Peranan ASDP Bakauheni sebutnya sangat penting selama ini meski pada tahun ini dominan personil dan peralatan melalui pelabuhan Panjang. Letjen TNI A.M. Putranto mengaku sebagai bentuk kepedulian, pihaknya memberikan perhatian kepada sejumlah pihak yang membantu. Khusus di pelabuhan Bakauheni ia menyebut sejumlah pelaku usaha kecil diberi stimulan kebutuhan pokok.

“Kami minta maaf jika selama pergerakan prajurit dan alusista, masyarakat terganggu saat di perjalanan dan fasilitas jalan dilintasi kendaraan tempur,” beber Letjen TNI A. M. Putranto.

Kepedulian bagi pelaku usaha kecil sebutnya dengan pemberian paket sembako bagi pekerja informal sekitar pelabuhan. Pekerja informal tersebut di antaranya pedagang asongan, penyedia jasa angkut atau porter, tukang ojek dan sejumlah pencari penumpang. Sebanyak 1.000 paket sembako dibagikan pada dua titik di pelabuhan Panjang 500 paket dan pelabuhan Bakauheni 500 paket. Sisanya akan dibagikan di sekitar lokasi latihan tempur.

Stimulan tersebut menurut Letjen TNI A. M. Putranto bentuk dukungan bagi pelaku usaha kecil. Sebab saat berjualan sebagian mendapat keuntungan yang berkurang bahkan tidak sama sekali. Bantuan berupa minyak, beras, mi instan, gula, tepung terigu, kecap dan kebutuhan rumah tangga meringankan beban pelaku usaha kecil. Sebab dengan bantuan itu pelaku usaha kecil bisa menggunakan hasil untuk modal.

Lihat juga...