Penjualan Kursi dari Botol Plastik Bekas di Sikka Meningkat
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
MAUMERE — Botol-botol minuman bekas dengan ukuran 1,5 liter yang banyak dibuang rupanya bisa diolah dan menghasilkan produk kursi dan meja bekas, dengan harga jual yang lumayan besar, sehingga memberikan keutungan yang lumayan.
Dalam sebulan penghasilan yang diperoleh seorang ibu rumah tangga di Desa Nelle Urung, Kecamatan Nelle, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) bisa mencapai jutaan rupiah, bahkan puluhan juta rupiah, bila pesanan melimpah.
“Pesanan bukan saja dari Kabupaten Sikka saja tetapi dari berbagai wilayah di lainnya di Pulau Flores dan NTT,” kata Maria Angelina Deya, pengrajin kursi dan meja dari botol bekas saat ditemui di rumahnya, di Desa Nelle Urung, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (24/11/2020).
Maria katakan, untuk Kabupaten Sikka dirinya menjual seharga Rp1,5 juta satu set yang terdiri dari 4 kursi dan satu meja kaca. Sementara untuk wilayah lainnya di Flores Rp1.750.000 per setnya.
Dirinya pun mendapatkan pesanan untuk dikirim ke Surabaya Jawa Timur, dimana satu set dijualnya seharga Rp2,5 juta termasuk ongkos kirimnya dan pesanan pun mulai banyak dari luar Kabupaten Sikka.
“Dalam sehari kita bisa menghasilkan 2 sampai 3 set kalau pesanan banyak. Penghasilannya lumayan, karena satu set kursi dan meja kita bisa mengantongi keuntungan Rp1 juta,” ucapnya.
Maria mengaku, selama masa pandemi Corona memang pesanan agak menurun namun dirinya bersyukur pesanan selalu ada, sehingga masih bisa mengantongi jutaan rupiah setiap bulannya.