Perjanjian Pertahanan Jepang-Australia Disambut Baik Angkatan laut AS
TOKYO — Seorang komandan senior Angkatan Laut Amerika Serikat di Asia menyambut baik kesepakatan yang dibuat Jepang dan Australia untuk memperketat kerja sama militer yang akan mendukung AS di wilayah di mana pengaruh China tumbuh.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada prinsipnya menyetujui Perjanjian Akses Timbal Balik (RAA) yang akan lebih menyelaraskan sekutu AS itu melalui kerangka hukum yang memungkinkan pasukan masing-masing untuk berkunjung untuk melakukan pelatihan dan operasi militer bersama.
“Perjanjian semacam itu sangat membantu dan mendorong semua orang di kawasan. Kami sangat mendukung perjanjian itu dan kami berharap dapat melaksanakannya bersama mereka,” kata Wakil Laksamana William Merz, komandan Armada Ketujuh Angkatan Laut AS yang berkantor pusat di Jepang, Kamis.
Perjanjian antara Canberra dan Tokyo, yang pertama kali dilakukan Jepang dengan negara lain sejak perjanjian serupa dengan Washington pada 1960, disepakati saat kedua negara bekerja lebih dekat dengan AS dan India sebagai bagian dari pengelompokan informal yang dikenal sebagai “Quad”.
Negara-negara tersebut semakin peduli tentang aktivitas China di Laut Cina Selatan dan Laut China Timur.
Suga menjamu para menteri luar negeri negara-negara Quad di Tokyo bulan lalu, sebelum menuju ke Vietnam dan Indonesia untuk memperdalam hubungan dengan negara-negara utama Asia Tenggara.
Merz, yang berbicara dengan Letnan Jenderal H Stacy Clardy, komandan pasukan Ekspedisi Marinir III di Okinawa, mengatakan kerja sama yang lebih besar di kawasan itu tidak ditujukan untuk China.