Petani Melon dan Semangka Rugi Puluhan Juta Akibat Banjir
Editor: Makmun Hidayat
CILACAP — Banjir yang melanda wilayah Cilacap dan sekitarnya membuat petani melon dan semangka mitra Yayasan Damandiri mengalami kerugian hingga puluhan juta. Buah semangka siap panen busuk akibat terendam banjir dan tanaman melon golden sebanyak 4.000 pohon juga rusak.
Syariman, petani di Desa Rejasari, Kecamatan Langensari mengatakan, tanaman semangka miliknya yang siap panen membusuk dan tidak ada yang bisa diselamatkan. Padahal melihat dari kondisi buah semangka sebelum terkena banjir, ia bisa panen sampai 30 ton.
“Kerugian cukup banyak, kalau saya hitung sampai Rp 45 juta lebih,” tuturnya kepada Cendana News, Senin (23/11/2020).
Selain semangka, sebanyak 4.000 tanaman melon golden juga rusak. Tanaman melon juga sudah berbuah dan diperkirakan akan panen sebulan lagi. Rencananya hasil panen melon golden akan dijual ke Taman Buah Mekarsari. Namun, semua rencana tersebut hancur akibat banjir dan merendam kebun hingga 10 hari lebih.
Lahan tanaman semangka dan melon seluas 10 hektare tersebut disewa Syariman dari salah satu warga desa. Beruntung dalam perjanjian, pembayaran sewa lahan dengan cara bagi hasil. Sehingga saat semua tanamannya gagal panen, Syariman tidak perlu membayar sewa lahan. Hal tersebut sangat membantu, untuk mengurangi kerugian.
“Mulai tanam, pemeliharaan, pemupukan hingga panen, untuk lahan seluas 10 hektare diperlukan modal sekitar Rp 60 juta. Untuk tanaman melon memang belum masuk masa panen dan masih harus dilakukan pemupukan lagi. Total modal saya yang sudah keluar sekitar Rp 45 juta,” katanya.
Syariman mengaku, ia sama sekali tidak berani untuk melihat kondisi kebunnya saat beberapa petani mengabarkan lahannya terendam banjir. Bahkan sampai sekarang, Syariman hanya meminta tolong kepada kerabatnya untuk melihat kondisi kebun tersebut.