Petik Langsung, Daya Tarik Agrowisata Melon di Ketapang

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Untung menyebut buah melon golden alisha bisa dipanen saat usia 88 hari. Waktu yang panjang itu bisa dimanfaatkan bagi pengunjung untuk melihat dari proses awal hingga panen.

Menjadikan lahan pertanian jadi objek wisata agro sebutnya cukup menguntungkan kala harga melon di pasaran anjlok. Sebab saat dijual harga hanya Rp8.000 per kilogram, sementara dengan sistem timbang bagi wisatawan bisa dijual Rp10.000.

“Keuntungannya lebih dan kami bisa mengedukasi masyarakat bahwa menjadi tani itu saat ini bisa menjadi peluang bisnis terutama kala pandemi,” cetusnya.

Meski belum merinci omzet dari dibukanya agrowisata buah melon, antusiasme masyarakat sebut Untung sangat tinggi. Pasalnya setiap akhir pekan jumlah kunjungan bisa mencapai ratusan orang. Dibantu Sarefudin dan sejumlah petani lain dibukanya agrowisata buah melon bisa membuka peluang usaha bagi pemuda dan pendapatan bagi desa.

Ahmad Zainudin, salah satu pengunjung mengaku mengajak keluarganya untuk melihat suasana agrowisata buah melon. Berlibur di lokasi alam terbuka sebutnya jadi alternatif wisata kala masa pandemi.

Ahmad Zainudin, salah satu pengunjung agrowisata kebun melon asal Way Sidomukti, memanfaatkan waktu liburan bersama keluarga, Minggu (29/11/2020) – Foto: Henk Widi

Sebab susana pedesaan dengan udara segar cukup menyenangkan bagi keluarganya. Mengajak istri dan dua anaknya ia bisa mengedukasi anak untuk melihat proses budi daya melon.

“Saya juga bisa mengajari anak untuk mengeksplorasi hobinya memotret tanaman sekaligus untuk mengisi tugas sekolah tentang pertanian,” bebernya.

Lihat juga...