Rebing dan Teli, Tas untuk Taruh Sirih, Pinang dan Tembakau

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Ia menyebutkan, Rebing dan Teli Wua yang dikenakan dirinya bersama sang isteri berbeda dengan yang dikenakan masyarakat biasa, yang tidak dipasangi manik-manik dan diberi motif khusus.

“Rebing dan Teli Wua ini merupakan sebuah benda yang harus dibawa ketika kita mengenakan pakaian adat. Kalau adat tamu kehormatan yang datang maka kita akan mengeluarkanya dan menyuguhkan sirih pinang dan tembakau kepada tamu tersebut,” terangnya.

Sementara itu, Wilhelmus Wolor, Ketua Adat Suku Soge Desa Nebe, Kecamatan Talibura saat ditanyai mengakui bahwa Rebing dan Teli Wua juga selalu dipergunakan ketua adat dan isteri.

Wolor katakan, Teli Wua biasa juga ada di setiap rumah warga namun saat pelaksanaan ritual adat maka ada perempuan khusus yang membawa Teli Wua yang berisi sirih pinang.

“Saat pelaksanaan ritual adat, sirih pinang dan kapur sirih diletakan di dalam Teli Wua lalu dikeluarkan untuk diletakan di seuah tempat sebagai sesajen kepada para leluhur. Baru setelah itu diberikan kepada para tetamu yang hadir untuk dimakan,” terangnya.

Lihat juga...