Sajian Nikmat Rujak Cingur Khas Jatim di Bandar Lampung
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Rujak cingur jadi salah satu makanan tradisional khas Jawa Timur yang cukup dikenal. Robingah, pemilik Warung Asih di Jalan Pangeran Antasari No 54 Tanjungkarang, Bandar Lampung menyebut warisan kuliner itu berasal dari keluarganya.
Ia menyediakan menu rujak cingur karena banyak perantau asal Jawa Timur yang bekerja di ibukota Lampung tersebut.
Robingah bilang rujak cingur nyaris seperti pecel dan rujak namun memiliki ciri khas unik pada tambahan bumbu dan cingur. Cingur sebutnya dalam bahasa Jawa Timur berarti congor atau moncong. Cingur yang digunakan berasal dari moncong sapi dengan ciri khas kenyal saat disantap. Penggunaan bumbu dari petis udang jadi rasa rujak cingur sangat khas.
Semula ia menyebut menu tersebut kurang familiar di lidah warga Lampung. Namun sebagian warga keturunan asal Jawa Timur yang kangen akan warisan kuliner tanah leluhurnya kerap membelinya untuk obat kangen. Tanpa harus kembali ke Jawa Timur sejumlah perantau bisa tetap menikmati rujak cingur sambil bercucuran keringat karena pedasnya makanan tersebut.
“Karena tingkat kepedasan yang tinggi dari cabai rawit dan petis, pelanggan umumnya bercucuran keringat dan sangat cocok untuk dinikmati saat musim penghujan, mengenyangkan sekaligus menghangatkan badan,” terang Robingah saat ditemui Cendana News, Sabtu (28/11/2020).
Rujak cingur sebut Robingah menyerupai salad sayuran pada umumnya dengan variasi sambal yang unik. Bahan yang digunakan meliputi sayuran kacang panjang, kangkung, kecambah atau tauge, tambahan mentimun, nanas, mangga muda. Cingur sapi yang telah direbus diiris tipis tipis. Sebagai pengganti nasi dicampurkan lontong dan tahu yang diaduk bersama bumbu saus dari petis udang yang diencerkan dan sambal.