Salah Waktu Pindah Tanam Bisa Sebabkan Tanaman Stres

Editor: Koko Triarko

SEMARANG – Pemilihan waktu pindah tanam dari persemaian ke lahan pertanian harus menjadi perhatian. Jika tidak, tanaman bisa stres, layu, tidak tumbuh, lambat berkembang, tumbuh kerdil hingga rentan terhadap serangan penyakit.

“Meski terlihat sepele, namun pemilihan waktu pindah tanam menjadi hal yang perlu diperhatikan. Sebaiknya, pemindahan dilakukan pada saat sore hari. Hal ini lebih optimal, karena suhu udara tidak terlalu panas, sehingga tidak mudah terjadi penguapan. Bibit tanaman tidak mudah stress,” papar Wahyu Aditya Yunanto dari Sekolah Berkebun Ceria (SBC) Semarang, di sela pelatihan budi daya sayur organik di Semarang, Senin (23/11/2020).

Dipaparkan, pindah tanam tersebut merupakan pemindahan bibit ke tempat yang lebih besar untuk dibudidayakan.

Pelatih sekaligus penggagas Sekolah Berkebun Ceria (SBC) Semarang, Wahyu Aditya Yunanto, di sela pelatihan budi daya sayur organik di Semarang, Senin (23/11/2020). –Foto: Arixc Ardana

“Pemindahan dilakukan jika bibit sudah cukup umur. Untuk jenis sayuran daun seperti sawi, selada, proses pindah tanam dilakukan jika daun sudah tumbuh 3-5 helai. Umumnya di usia 14-20 hari. Sementara, untuk sayuran buah seperti cabai atau tomat, pemindahan dilakukan saat bibit berusia 20-30 hari,” lanjutnya.

Wahyu menuturkan, dalam pemindahan tanaman tersebut ada sejumlah langkah yang perlu dilakukan. Terlebih jika menggunakan tray semai, atau wadah berbahan dasar plastik yang terdiri dari ruang-ruang dengan lubang drainase untuk persemaian. Umumnya, tray semai berukuran 32, 50, 72, 105, 128 dan 200 ruang.

Lihat juga...