Satu Komplek Ponpes Krapyak Jalani Karantina Mandiri
BANTUL – Pemerintah Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberlakukan karantina mandiri, kepada warga di satu komplek Pondok Pesantren Krapyak.
Hal itu diberlakukan, menyusul seratusan santri dan pengasuh lembaga pendidikan agama tersebut terpapar COVID-19. “Pemerintah Desa Panggungharjo, Sewon memberlakukan karantina mandiri untuk satu komplek, dan memberlakukan pembatasan aktivitas di 17 komplek lainnya di Pondok (Ponpes) Krapyak,” kata Lurah Desa Panggungharjo Sewon Bantul, Wahyudi Anggoro Hadi, Kamis (5/11/2020).
Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mencegah potensi penyebaran COVID-19 meluas. Terutama di lingkungan sekitar pondok pesantren pada khususnya, dan Bantul pada umumnya. “Karantina dan pembatasan aktivitas ini dilakukan setelah tracking (pelacakan) COVID-19 yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Bantul kepada penghuni komplek Pondok Pesantren Krapyak,” jelasnya.
Hasil pelacakan, yang dilakukan Dinkes dan Gugus Tugas COVID-19 Bantul pada 27 Oktober dan 3 November kepada 288 orang, didapatkan 131 terkonfirmasi positif. Sebagian besar adalah para santri dan pengasuh. “Sejauh ini para santri dan pengasuh yang positif berada dalam kondisi yang baik dan tidak bergejala,” katanya.
Pemerintah desa juga bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Bantul, terus memaksimalkan layanan, media sosial, dan aplikasi pesan dalam memberikan asistensi klinis. Sekaligus memantau perkembangan dari masing masing santri.
Pemerintah Desa Panggungharjo, juga juga membantu para santri dan pengurus pondok di Krapyak, salah satunya dengan mendistribusikan bantuan logistik, penyanitasi tangan, masker, dan alat belajar mengajar. Bantuan didistribusikan kepada santri dan pengasuh di pondok pesantren Krapyak. “Di tengah merebaknya wabah COVID-19, Pemerintah Desa harus tetap hadir dan berupaya memberi perlindungan kepada warga, termasuk santri dan pengasuh yang tinggal di wilayah Desa Panggungharjo. Jadi perlindungan warga menjadi prioritas utama kami,” pungkasnya. (Ant)