SLI Gunungkidul Padukan Ilmu Titen dengan Teknologi Perkiraan Cuaca

Seperti penanaman pohon produktif agar sumber mata air tetap terjaga, juga diperlukan jenis tanaman untuk menjaga stabilitas tanah serta mencegah erosi dan longsor, seperti akar wangi tumpangsari dengan rumput gajah.

Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan informasi mengenai anomali iklim La Nina dalam kaitannya dengan potensi musim hujan tahun 2020/2021.

La Nina adalah kondisi penyimpangan (anomali) suhu permukaan laut Samudra Pasifik, terjadi dalam skala waktu beberapa bulan hingga tahun yang mempengaruhi iklim global.

La Nina yang berkembang bersamaan dengan musim hujan diprediksikan akan meningkatkan curah hujan 10 hingga 30 persen dalam satu bulan untuk wilayah Gunungkidul.

Kondisi tersebut berdampak positif terutama bagi wilayah-wilayah yang biasanya kering, seperti Gunungkidul, akan mendapatkan pasokan air yang cukup bahkan lebih.

Untuk memanfaatkan pasokan air tersebut, petani-petani Gunungkidul sudah menyiapkan tampungan air berupa dam air di Kali Ngalang untuk mengairi lahan pertanian dan mengendalikan air agar tidak banjir.

Namun perlu juga diwaspadai dampak negatifnya, yaitu meningkatnya potensi longsor khususnya di Kecamatan Gedangsari yang secara topografi memang rawan longsor.

“Hal ini bisa diantisipasi dengan melakukan pengaturan tata air. Perlu ada sistem drainase atau suling-suling di lereng-lereng untuk mengalirkan air. juga perlu ditanam tanaman yang mengikat tanah, dan tidak memberikan pembebanan kepada lereng yang berlebih dan tidak memotong lereng,” kata Dwikorita Karnawati. (Ant)

Lihat juga...