Tantangan Mewujudkan Swasembada Pangan di Masa Pandemi
SURABAYA – Suasana di salah satu sudut perkampungan Kota Surabaya ini terasa teduh karena banyak pohon mangga yang rimbun. Teriknya matahari pada siang hari, mampu tertahan di rerimbunan pohon sehingga terasa menyejukkan.
Lokasi kampung yang sempit hingga sepeda motor yang masuk harus dengan cara mendorong ini, memiliki jumlah penduduk yang padat, tidak ada celah antarrumah.
Meski demikian, warga di Rukun Warga (RW) 4 Kelurahan/Kecamatan Bubutan Surabaya ini mampu membuktikan diri, pandemi COVID-19 tidak menjadi penghalang untuk berkreasi, hingga mampu swasembada pangan (ikan dan sayur).
Ketua RW setempat, Misrianto, mengenang pada awal masa pandemi, banyak warganya yang kehilangan pekerjaan akibat dampak sosial ekonomi COVID-19, sebab warga itu datang kepada dirinya dan mengeluhkan persoalannya.
Di tengah banyaknya keluhan itu, Misrianto sepakat bersama warga membentuk ketahanan pangan secara swadaya.
Sembari menyeruput secangkir kopi di Gardu Kampung yang teduh di kawasan Jalan Gedung Nasional Indonesia Surabaya, Misrianto melanjutkan ceritanya.
Semula, dia bersama beberapa warga mengupayakan budi daya ikan lele. Maka berbagai tempat disiapkan di sejumlah sudut perkampungan sempit, untuk dijiadikan kolam budi daya ikan lele.
“Sebagian kolam kami buat dengan memanfaatkan taman-taman di wilayah kampung ini yang sudah lama tidak terawat,” ucapnya.
Kas RW
Misrianto mengatakan, bibit awal ikan lele berasal dari keuangan Kas RW, sebagian dibantu oleh Kepolisian Sektor Bubutan.
“Kebetulan saat itu kepolisian sedang gencar membantu untuk mewujudkan program Kampung Tangguh COVID-19,” katanya.