Tenaga Kerja Sektor Pertanian, Sumber Penghasilan Penuhi Kebutuhan Harian
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Sektor pertanian di Lampung Selatan (Lamsel) menjadi usaha yang tetap bertahan kala masa pandemi Covid-19. Penyerapan tenaga kerja berbasis usaha pertanian memberi sumber penghasilan bagi warga untuk kebutuhan harian.
Sarjuni, warga di Desa Tanjung Heran, Kecamatan Penengahan menyebut, kebutuhan tenaga kerja wanita diperlukan pada proses perawatan tanaman.
Pada budi daya tanaman melon Sarjuni menyebut, diperlukan tenaga kerja rata-rata sepuluh orang. Sistem kerja borongan dan harian jadi pilihan untuk menyelesaikan proses pengikatan sulur dan batang tanaman.
Sebelumnya pada masa penyiapan lahan, mulsa, ajir dikerjakan oleh kaum laki-laki. Sistem padat karya sebutnya dilakukan agar sejumlah pekerjaan cepat diselesaikan.
Ditemani Hidayah dan sejumlah pekerja lain sebanyak 7000 tanaman melon bisa diikat pada ajir selama dua hari. Setiap pekerja bisa mendapat upah Rp100.000 dengan sistem kerja harian.
Dibanding menganggur di rumah bekerja sebagai buruh tani sebutnya, bisa menjadi tambahan penghasilan. Terlebih bagi sebagian wanita pekerjaan sektor lain membutuhkan keahlian khusus.
“Proses pengikatan tanaman melon hanya membutuhkan tali yang telah disiapkan bisa diselesaikan dalam waktu tiga hari. Namun semakin banyak jumlah pekerja bisa mempercepat proses pengikatan tanaman pada ajir bambu. Memasuki masa berbuah para wanita masih bisa memiliki tugas menyortir buah hingga panen,” terang Sarjuni saat ditemui Cendana News, Selasa (17/11/2020).
Sarjuni bilang sebagai kepala tenaga kerja ia kerap mencari sejumlah wanita untuk membantu sejumlah pekerjaan. Selain pengikatan batang sejumlah wanita memiliki pekerjaan saat proses pemupukan dan penyiangan gulma. Semakin luas dan jumlah tanaman yang dibudidayakan banyak, tenaga kerja akan semakin banyak juga digunakan.