Tips Sukses Coffee Mangaraja, Konsistensi Rasa dan Aroma

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Biji kopi ini kemudian dibawa ke pelabuhan Natal di wilayah Mandailing hingga dikenal sebagai Mandheling Coffee di seluruh dunia.

“Profil kopi Sipirok ini istimewa. Selain dari aromanya yang spicy fruity, rasa dan after taste-nya yang bertahan lama membuat disukai dan mampu bersaing dengan kopi dari seluruh dunia,” ucapnya.

Alasan tersebutlah, yang membuat Hassan yakin untuk menggunakan kopi Sipirok sebagai bahan baku dalam membuat Coffee Mangaraja.

“Bahan baku kopi Sipirok ini meningkatkan brand confidence produknya untuk bersaing dengan berbagai kopi dari seluruh Nusantara dan bahkan Dunia,” ucapnya.

Ia menekankan bahwa dirinya tetap konsisten dalam urusan kualitas, yang dibuktikan dengan keaslian kopinya yang single origin dan single varian.

Hassan menjelaskan awalnya, para petani kopi di Sipirok harus menjual ke tengkulak. Dengan harga yang tentunya jauh dari ekspektasi petani.

“Saya masuk dan membeli dengan sistem putus kepada para petani, yang kebetulan sebagian masih saudara. Kondisi yang kita beli itu greenbean dengan kadar air di bawah 13 persen, yang grade premium. Setahun mereka bisa produksi, sekitar 2-2,5 ton,” urainya.

Sebagai pendatang baru, Hassan menyebutkan dirinya sangat bersyukur selama 10 bulan ia menjalankan, omset sudah mencapai Rp100 juta.

“Saat ini, saya hanya memasarkan satu jenis kemasan saja. Yang 150 gram. Harganya Rp78 ribu. Tapi ada dua rasa. Yang pertama, Arabica Sipirok dengan aroma Spicy/Fruity, rasanya manis dan bertahan lama. Sementara jenis kedua itu Robusta Mandailing yang memiliki aroma kuat tapi tetap memiliki rasa manis,” ujarnya.

Hassan menyampaikan hingga saat ini memang kopinya belum memasuki tahap ekspor.

Lihat juga...