Wanita Miliki Peran Penting dalam Mendukung Konservasi Mangrove
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
“Pada jangka panjang kaum wanita juga akan melakukan proses pengolahan buah mangrove menjadi sirup, bahan batik dan produk lainnya,” bebernya.
Wayan Suwarno, Sekretaris Desa Sumber Nadi, Kecamatan Ketapang menyebut wanita dilibatkan dalam upaya konservasi. Penyiapan pagar bambu yang dipergunakan untuk alat penahan ombak (APO) dikerjakan oleh kaum laki laki. Sebanyak 600 rumpun bambu telah dipasang pada pantai untuk menjaga 300.000 bibit mangrove.
Pemanfaatan kawasan mangrove untuk konservasi sebutnya akan memiliki nilai ekonomis. Sebab dengan pelibatan kaum wanita kawasan itu akan dipergunakan untuk destinasi wisata dan akan memberi manfaat ekologis serta menjadi habitat alami bagi biota laut, burung dan satwa liar.
“Kawasan mangrove yang sebagian telah dibuat treking untuk wisatawan nantinya akan menjadi sumber penghasilan bagi kaum wanita,” cetusnya.
Pembuatan jalur jalan dari bambu dan sejumlah saung menurutnya akan menjadi akses untuk wisatawan. Kawasan tersebut sekaligus menjadi wisata edukasi untuk konservasi. Kaum wanita yang dilibatkan bisa melakukan pengembangan dengan penyiapan bibit. Hasil bibit bisa dijual ke kawasan pantai yang akan dihijaukan kembali.