151 Siswa SMKN Jateng Lakukan Karantina di Asrama Sekolah
Editor: Makmun Hidayat
SEMARANG — Dinas Kesehatan Jawa Tengah memastikan telah melakukan karantina lokal atau lockdown di lingkungan sekolah SMK Negeri Jateng Semarang, hingga 13 hari ke depan. Hal tersebut menyusul ditemukannya sebanyak 179 siswa dari sekolah berasrama tersebut, yang dinyatakan positif Covid-19.
“Semua sudah saling kontak dan banyak yang positif, wilayah sekolah tersebut kita karantina atau lockdown. Mereka yang ada di dalam, harus terus ada di sana, tidak bisa keluar dulu, hingga 13 hari ke depan,” papar Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, usai rapat penanganan Covid-19 di Semarang, Senin (7/12/2020).
Dijelaskan, sejauh ini sebanyak 151 orang siswa dan guru, masih melakukan karantina di asrama sekolah, yang terletak di Jalan Brotojoyo Semarang tersebut.
“Sementara untuk di gedung diklat Srondol Semarang atau gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDM) Jateng, sebanyak 29 orang. Mereka ini juga kita karantina karena positif. Rata-rata mereka ini orang tanpa gejala (OTG),” tandasnya.
Sebelumnya, gedung BPSDM Jateng yang terletak di wilayah Srondol Kota Semarang tersebut, digunakan untuk karantina para pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jateng, yang baru pulang dari luar negeri, sebelum kembali ke kampung halaman masing-masing.
“Seluruh siswa dan guru dalam kondisi sehat. Namun mereka tetap harus disiplin dalam penerapan protokol kesehatan,” tegasnya.
Sementara, disinggung terkait ketersediaan ruang perawatan, isolasi atau karantina pasien Covid-19, Yulianto menandaskan bahwa hingga saat ini masih mencukupi.
“Memang ada satu atau dua rumah sakit yang penuh, tapi masih banyak rumah sakit yang kalau kita lihat datanya, masih cukup,” ucapnya.