Cuaca Buruk Sebabkan Nelayan Selat Sunda tak Bisa Melaut

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Cuaca buruk di perairan Selat Sunda menyebabkan sejumlah nelayan di Lampung Selatan tak bisa melaut. Selain hanya bisa membetulkan peralatan menangkap ikan, sebagian nelayan memanfaatkan waktu untuk mendatangi tempat pemungutan suara.

Sumardi, salah satu nelayan tangkap di pantai Muara Piluk, Bakauheni, Lampung Selatan, menyebut sejak sepekan terakhir sudah berhenti melaut. Selain angin kencang, jadwal pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) juga menjadi alasan nelayan istirahat melaut.

“Angin kencang hingga 20 knots berimbas gelombang tinggi, membahayakan keselamatan. Puluhan perahu nelayan jenis kasko, perahu bagan congkel, bagan cumi, disandarkan di dermaga Muara Piluk. Dan, untuk mengatasi kerusakan perahu yang disandarkan di dermaga, sejumlah nelayan memasang japra atau pelindung benturan,” kata Sumardi saat ditemui Cendana News di dermaga Muara Piluk, Rabu (9/12/2020).

Lokasi tambat perahu di dermaga Muara Piluk, Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan, rusak imbas gelombang pasang, Rabu (9/12/2020). -Foto: Henk Widi

Sementara itu terkait Pilkada, Sumardi yang mendapat hak memberikan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Muara Piluk mengaku mendapat jadwal ke tiga. Ia mempergunakan hak suara untuk memilih kepala daerah, bupati dan wakil bupati Lampung Selatan. Usai memberikan suara aktivitas dilakukan dengan menyiapkan solar untuk bahan bakar perahu bagan congkel miliknya.

“Persiapan bahan bakar dilakukan untuk perahu yang akan berlayar, meski belum ada kepastian untuk melaut kembali imbas cuaca buruk. Nelayan juga melakukan perbaikan peralatan tangkap berupa jaring dan mesin penarik jaring, mengisi waktu saat cuaca kurang bersahabat,” terang Sumardi.

Lihat juga...