Dilema Pembelajaran Online, Perlu Kreativitas Mengatasi Kebosanan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Virus Covid-19 membawa perubahan bagi segala sektor, termasuk dalam sektor pendidikan. Sekolah yang biasanya dipenuhi aktivitas pembelajaran menjadi sepi, karena diganti dengan platform pendidikan berbasis internet. Wacana mengenai pembelajaran jarak jauh akan dipermanenkan, menuai pro dan kontra baik dari guru maupun orang tua murid.

Seperti yang diungkapkan Ria Handayani, warga Cibinong, Depok, Jawa Barat, saat diwawancara Cendana News mengatakan, bahwa aktivitas kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara online membuat Ahmad Haidar Alfaridzi merasa jenuh. Karena yang dilakukan dalam proses belajar mengajar monoton dan membosankan.

“Saya bilang ke Haidar, buat hilangin bosan mending bantu Mama, bantu ngelayanin kalau ada yang jajan beli es. Saya buka usaha jualan minuman segar dan cilok di depan rumah. Maka saya kadang minta Haidar bantu kalau saya lagi tidak sempat,” ucapnya, Kamis (17/12/2020).

Ahmad Haidar Alfaridzi, siswa kelas 4 Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Sulamun Najjah, ketika melayani pembeli minuman segar, Kamis (17/12/2020). Foto: M. Fahrizal

Haidar yang saat ini duduk di bangku sekolah kelas 4 Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Sulamun Najjah, menambahkan, bahwa dirinya lebih senang jika aktivitas kegiatan belajar mengajar dilakukan secara tatap muka  seperti dulu. Datang dan berangkat ke sekolah, duduk bersama teman-teman, mendengarkan ibu guru Saripah menerangkan pelajaran.

“Saya bosan Om, kalau belajar dari rumah itu dalam sehari dikasih tugas tiga mata pelajaran. Belajar di rumah tidak enak karena penjelasan yang diuraikan kurang jelas. Jika bertatap muka lebih jelas dan penjelasannya mudah diserap ke dalam pikiran,” ucap Haidar.

Lihat juga...