Ekonom: Pengucuran Kredit Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi 2021
JAKARTA — Ekonom Universitas Padjadjaran Aldrin Herwany menilai pengucuran kredit oleh perbankan kepada pelaku usaha menjadi kunci pemulihan dan akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021.
“Pemulihan ekonomi tidak akan optimal jika hanya mengandalkan dana APBN dan dana Bank Indonesia, sehingga pengucuran dana kredit menjadi sebuah keniscayaan yang harus didorong,” ujar Aldrin dalam sebuah seminar daring di Jakarta, Senin (21/12/2020).
Ia menuturkan saat ini suku bunga sudah turun dan permintaan kredit tinggi, namun suplai dari kredit masih sangat rendah.
Menurut Aldrin, suplai kredit rendah bukan karena perbankan tidak punya uang, namun perbankan masih melihat risiko yang tinggi saat memberi kredit ke pelaku usaha.
“Saya survei beberapa bulan yang lalu ketika terjadi pandemi pada April, debitur-debitur bagus dan lancar, mereka itu sekarang kesulitan kredit modal kerja. Ketika mereka ajukan kredit, apa yang terjadi di perbankan kita? Perbankan kita, bankers kita menolak secara halus. Bagaimana caranya? Kasih saja syarat-syarat yang tidak pernah diminta sebelumnya, sehingga kelabakan debiturnya,” katanya.
Aldrin mengaku telah melakukan survei terhadap 50-70 debitur kelas menengah ke atas dan merupakan nasabah eksisting bank yang berkategori lancar pembayaran cicilan kreditnya, namun mendapatkan penolakan dari bank atas pengajuan kredit modal kerjanya.
“Alasannya kenapa? Memang perbankan prudential banking-nya jalan, jadi saking jalannya pandemi ini, persepsi risiko tinggi. Bagaimana supaya menolak halus padahal itu debitur bagus. Itu saya survei 50-70 debitur, ternyata benar terbukti sampai saat ini Indonesia hanya nol koma sekian persen yang berhasil untuk pencairan kredit,” ujarnya