Gelombang Disertai Angin di Lamsel Rusak Lingkungan Pantai dan Perahu
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Kondisi perairan yang tidak bersahabat di wilayah Lampung Selatan berimbas kerusakan pantai, alat tangkap nelayan. Muhtar, salah satu nelayan menyebut perubahan cuaca telah disampaikan oleh Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika (BMKG) maritim.
Ombak setinggi tiga meter hingga empat meter berimbas sejumlah perahu nelayan rusak. Kerusakan perahu sebut Muhtar diakibatkan berbenturan dengan perahu lain, batu penangkis gelombang.
Selain perahu nelayan fasilitas kapal penghubung antar pulau di dermaga boom karam. Sebagian perahu masih terlihat pada bagian atas meski bagian buritan tenggelam. Kerusakan pada sejumlah perahu meski tidak separah saat tsunami 2018 silam merugikan nelayan.
Muhtar bilang sejumlah nelayan memilih mengamankan perahu ke lokasi terlindung gelombang. Sebagian perahu ditarik ke tempat pengedokan atau perbaikan perahu untuk perbaikan. Gelombang pasang disertai angin kencang menurut Muhtar kerap terjadi jelang pergantian tahun. Selain kerusakan fasilitas perahu,atap bangunan peneduh kapal tersingkap.
“Fasilitas bangunan peneduh kapal milik pemerintah daerah Lamsel rusak serta perahu bantuan dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kelautan rusak, perahu milik nelayan banyak yang karam karena kemasukan air,” terang Muhtar saat ditemui Cendana News di dermaga Bom, Kalianda, Rabu (16/12/2020).
Potensi gelombang tinggi tambah Muhtar masih akan berlangsung terutama saat sore hingga malam hari. Pemilik perahu bagan congkel, bagan mini dan bagan apung terpaksa menepikan perahu. Meski fasilitas pemecah ombak berupa tumpukan batu belah ditempatkan, terjangan ombak menerjang puluhan perahu di bagian kolam dermaga.