Gelombang Disertai Angin di Lamsel Rusak Lingkungan Pantai dan Perahu
Editor: Makmun Hidayat
Kerugian imbas gelombang pasang sebut Muhtar akibatkan kerugian. Kerusakan alat tangkap bagi nelayan membuat biaya perbaikan meningkat. Kerusakan di antaranya bagian bambu penopang jaring patah, bagian dalam lambung perahu terendam air. Sebagian mesin kapal yang terendam air terpaksa harus dibongkar untuk bisa digunakan kembali.
“Biaya perbaikan akan semakin meningkat jika perahu yang sebagian karam tidak segera diangkat memakai pelampung drum plastik,” cetusnya.
Nelayan lain bernama Zainudin menyebut gelombang pasang akibatkan nelayan enggan melaut. Angin kencang yang terjadi sejak sepekan terakhir akibatkan nelayan menyandarkan perahu di lokasi aman. Perahu yang berada pada area dermaga sebagian dinaikkan pada lokasi yang tidak terkena gelombang pasang.
Selain berimbas kerusakan pada fasilitas alat tangkap,gelombang merusak struktur tanggul penangkis. Batu yang disusun dengan ketinggian mencapai empat meter lebih sebagian runtuh. Kuatnya terjangan ombak pada bagian pantai dermaga bom juga dialami oleh sejumlah nelayan di pesisir Bakauheni dan Ketapang.
“Kondisi cuaca gelombang pasang ikut merusak lingkungan pantai,membawa sampah imbas banjir dari sejumlah sungai,” bebernya.
Sampah berupa limbah kayu,plastik terdampar di Pantai Belebuk, Pantai Batu Alif, Bakauheni. Sampah yang terbawa arus sungai lalu terbawa di perairan kembali ke pantai mencemari sejumlah pesisir. Harsono, salah satu warga menyebut volume sampah saat gelombang pasang bisa mencapai puluhan ton. Sampah tersebut mengganggu aktivitas nelayan yang menyandarkan perahu.
Selain berimbas sampah terdampar, gelombang disertai angin kencang rusak vegetasi pantai. Tanaman kelapa, cemara dan waru laut sebagian tumbang di pantai timur Desa Tridharmaoyoga, Legundi dan Ketapang. Abrasi oleh peristiwa alam gelombang pasang dan angin kencang akibatkan air laut naik ke daratan.