Guru di Sikka Manfaatkan Waktu Luang Untuk Berkreasi

Editor: Koko Triarko

MAUMERE – Seorang guru sekolah di kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, memanfaatkan waktu luang dengan membuat aneka kerajinan tangan berbahan alam yang ada di desanya.

“Selama ini saya berada di Desa Hoder, dan saat pandemi Corona saya tidak ada kegiatan mengajar, sehingga kembali ke desa saya, “ kata Philipus Pina Poin, warga Desa Hewopuat, Kecamatan Hewokloang, saat ditemui di rumahnya, Selasa (8/12/2020).

Pina Poin mengaku mulai mencari bahan-bahan lokal seperti buah maja dan batok kelapa untuk membuat cangkir dan sendok seperti sendok makan, sendok sup dan lainnya.

Perajin peralatan dapur dan perlengkapan makan, Philipus Pina Poin, saat ditemui di rumahnya di Desa Hewopuat, Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (8/12/2020). -Foto: Ebed de Rosary

Ia mengatakan, buah maja dibuat piring untuk makan dan tempat nasi. Juga untuk wadah kopi, teh dan arak (moke), yang dibuat menyerupai botol.

“Saya juga menggunakan buah tawu untuk membuat tawu benu yang akan diisi beras, nasi atau daging yang dipergunakan saat acara adat untuk diberikan kepada tante atau A’a Wine,” ungkapnya.

Pina Poin menjelaskan, tawu merupakan sejenis buah labu yang tumbuhnya menjalar, tetapi sekarang sudah menjadi langka dan dia diberikan oleh saudarinya di Desa Egon sekaligus memberikan bibitnya dan ia tanam.

Namun, produknya itu belum masuk proses penjualan karena masih disiapkan untuk penyambutan tamu di rumah adat. Tetapi, kalau ada yang tertarik dan memesannya, dirinya akan mengerjakannya sesuai pesanan.

“Saya membuatnya untuk dipajang dahulu, bila ada yang tertarik lalu memesan, saya akan membuatnya sesuai pesanan. Saya menggunakan bahan-bahan alam,” ungkapnya.

Lihat juga...