Inilah Refleksi Penelitian Arkeologi IKN 2020
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Penelitian arkeologi di wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Kalimantan Timur selama satu tahun menghasilkan sangat banyak data historis yang masih harus didalami secara ilmiah dan integratif. Pembangunan IKN pun haruslah dilakukan dengan mendasarkan pada hal ilmiah, sejarah dan budaya dalam rangka menciptakan ibu kota yang modern, berkelanjutan, dan berkarakter Indonesia.
Prof. Ris. Truman Simanjuntak, menyatakan, sesuai dengan rencana pembangunan IKN, maka pada tahun 2020 pemerintah sudah mulai melakukan persiapan pembangunan dan pada tahun 2021 akan melakukan penetapan batu pertama.
“Walau pandemi, sepertinya pemerintah akan tetap melaksanakan persiapan pembangunan untuk wilayah Kawasan Inti Pusat Pemerintah yang sekitar 5 ha, kawasan IKN 42 ha dan kawasan pengembangan 180 ribu ha. Yang tentunya, dilakukan dengan berbasis pada keseimbangan dan berkelanjutan sesuai dengan apa yang ditemukan dari penelitian,” kata Truman dalam acara online budaya, Minggu (27/12/2020).
Rencana ini sangat visioner karena mempertimbangkan perkembangan negara ke depan. Karena selain lebih luas dan lokasi yang strategis, secara alam, IKN ini juga lengkap. Yaitu memiliki pegunungan dan lautan.
“Tapi ada permasalahan yang muncul, yaitu saat adanya pembangunan, maka akan mengakibatkan perubahan lanskap, demografi, gaya hidup dan perilaku atau budaya setempat. Hingga membuka potensi merusak lingkungan dan menghilangkan sejarah serta budaya lokal yang merupakan bagian dari peradaban Indonesia,” ungkapnya.