ITRD Bisa Hindarkan Pabrik dari Kerugian

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – Teknologi nuklir ITRD diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi sektor industri, dengan kemampuannya melakukan pemantauan unit proses produksi dalam masa operasional produksi dan memiliki tingkat keakuratan tinggi. 

Peneliti Industri Proses Pusat Aplikasi Isotop dan Radioaktif (PAIR) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Wibisono, menyatakan industri dan nuklir sangat erat dengan perekonomian Indonesia yang saat ini ada pada masa industrialisasi.

“Kaitannya adalah pada pengaplikasian investigasi tak rusak dan diagnosis (ITRD) berbasis nuklir yang digunakan oleh pihak industri manufaktur.  Di mana ITRD (atau NTD = Non Destructive Diagnostic) memungkinkan pemeriksaan unit proses industri saat pabrik sedang beroperasi secara real time dan insitu,” kata Wibisono yang dihubungi, Selasa (22/12/2020).

Peneliti Industri Proses Pusat Aplikasi Isotop dan Radioaktif (PAIR) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Wibisono, saat dihubungi, Selasa (22/12/2020). –Foto: Ranny Supusepa

Hal ini, lanjutnya, akan menghindari industri manufaktur dari kerugian yang muncul saat pabrik berhenti beroperasi, walaupun hanya berhenti sesaat.

“Ada tiga teknologi yang siap pakai. Atau kami menyebutnya on call technology, yang beroperasi pada kolom-kolom, tangki maupun pipa yang berkaitan dengan struktur industri. Meliputi Gamma Scan, Neutron scatter dan Gamma tomography,” urainya.

Ada pun industri yang bisa menggunakannya adalah industri pengolahan minyak (oil refinery), pembangkit energi geothermal, pabrik pupuk, pabrik kimia dan petrokimia.

Lihat juga...