Jakarta Selatan Galakkan Budi Daya Alpukat Cipedak
JAKARTA – Pemerintah Kota Jakarta Selatan, menggalakkan budi daya Alpukat Cipedak kepada warganya. Selain untuk menyokong perekonomian keluarga, kegiatan tersebut dapat untuk membantu melestarikan keberadaan buah ikonik wilayah tersebut.
“Wali Kota Jakarta Selatan telah mencanangkan satu rumah satu pohon Alpukat Cipedak, tujuannya agar masyarakat kembali menanam tumbuhan yang jadi ikon Kota Jakarta Selatan,” kata Koordinator Badan Penyuluh Pertanian, Suku Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (Sudin KPKP) Jakarta Selatan, Oerip Syarifuddin, Senin (30/11/2020).
Oerip menyebut, Alpukat Cipedak memiliki keunggulan, yang mampu menjadikannya sebagai salah satu alpukat terbaik dari 30 varietas alpukat yang ada di dunia. Tekstur Alpukat Cipedak memiliki rasa gurih, warna kuning seperti mentega, ukurannya tidak terlalu besar namun juga tidak terlalu kecil. Tahan terhadap serangan hama, adaptif ditanam di dataran rendah, termasuk perkarangan rumah. “Manfaat mengkonsumsi alpukat sangat bagus, baik untuk diet, menyehatkan, rendah kolesterol,” katanya.
Dengan keunggulan yang dimiliki Alpukat Cipedak harga jualnya sangat mahal, per kilo bisa mencapai Rp40 ribu. Satu kilo biasanya terdiri dari dua buah alpukat, sehingga satu alpukat bisa dihargai Rp20 ribu. Sementara satu pohon Alpukat Cipedak, bisa memiliki 100 buah alpukat, untuk waktu panen dua sampai tiga tahun sekali. “Jadi selain untuk melestarikan, budidaya alpukat ini juga punya nilai ekonomis,” kata Oerip.
Oerip menambahkan, harga alpukat selalu stabil, sehingga cocok untuk dibudidayakan oleh masyarakat di wilayah Jakarta Selatan. Dan BPP Sudin KPKP Jakarta Selatan, saat ini juga mengembangkan bibit Alpukat Cipedak, dengan teknik sambung pucuk. Teknik ini diyakini dapat menghasilkan buah Alpukat Cipedak yang lebih bagus, dan memiliki masa tanam lebih efektif ketimbang budi daya lewat biji. (Ant)