Kinerja Industri Oleokimia Dalam Negeri Diprediksi Meningkat

JAKARTA – Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (Apolin) memprediksi kinerja industri oleokimia dalam negeri akan makin meningkat pada 2021, seiring dengan dukungan pemerintah melalui serangkaian kebijakan yang dirasakan manfaatnya pada 2020.
Menurut Ketua Umum APOLIN, Rapolo Hutabarat, industri oleokimia Indonesia sepanjang 2020 tumbuh positif, sejalan dengan kebijakan pemerintah yang sangat responsif pada Maret lalu melalui Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) setelah ada pandemi Covid-19.
“Dengan adanya IOMKI tersebut, pasokan bahan baku, proses produksi, logistik dan pengiriman ke pasar ekspor dan pasar di dalam negeri berjalan lancar,” katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (23/12/2020).
Di pasar domestik, tahun ini konsumsi produk oleokimia sekitar 150 ribu ton per bulan, sehingga sepanjang 2020 berkisar 1,8 juta-2 juta ton.
Tren positif juga terlihat dalam perdagangan ekspor oleokimia Indonesia sepanjang 2020, yang dari Januari-November mencapai 3,5 juta ton, senilai 2,4 miliar dolar AS. Capaian ini lebih tinggi dibandingkan periode sama 2019, masing-masing volume ekspor 3 juta ton dengan nilai 1,9 miliar dolar AS.
“Hingga akhir 2020, volume ekspor diproyeksikan sebesar 3,87 juta ton. Sementara nilai ekspornya sebesar 2,6 miliar dolar,” jelas Rapolo.
Sementara itu, Apolin memproyeksikan ekspor oleokimia 2021 akan tumbuh berkisar 17-22 persen atau rata-rata 364 ribu – 379 ribu ton per bulan, sehingga berada di kisaran 4,3 – 4,6 juta ton tahun depan.
Permintaan pasar domestik tahun depan diperkirakan tumbuh 10-12 persen atau sekitar 165-168 ribu ton per bulan.