Kinerja Industri Oleokimia Dalam Negeri Diprediksi Meningkat

“Permintaan global dan domestik tentu sangat dipengaruhi seberapa cepat pemulihan ekonomi di berbagai negara akibat pandemi Covid-19,” ujar Rapolo.
Terkait kendala 2021, Rapolo menjelaskan industri oleokimia akan menghadapi sejumlah tantangan yang berkaitan seberapa cepat pemulihan ekonomi dari negara-negara tujuan ekspor utama produk oleokimia Indonesia, seperti India, Tiongkok, Eropa, Pakistan, dan lain-lain.
Kalau pemulihan ekonomi negara-negara utama tujuan ekspor tersebut dapat segera pulih, tambahnya, ada harapan yang positif atau permintaan produk oleokimia Indonesia akan tetap tumbuh positif.
“Untuk menghadapi tantangan tersebut, perlu bersinergi dengan pemangku kepentingan lain, termasuk pemerintah,” katanya.
Dukungan dari pemerintah terhadap sektor oleokimia dan industri hilir pada umumnya, lanjutnya sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja sektor ini tahun depan.
Selain itu, pihaknya juga mengharapkan dukungan dari pemerintah berupa konsistensi regulasi, baik dari sisi pungutan ekspor, tax holiday dan tax allowance serta harga gas industri 6 dolar AS per MMBTU di halaman industri.
“Konsistensi berbagai regulasi tersebut akan memberikan kepastian bagi investor, untuk menanamkan modalnya di sektor hilir kelapa sawit di Indonesia,” katanya. (Ant)