Komunikasi Risiko Sangat Penting di Masa Pandemi

SURABAYA – Praktisi Komunikasi Risiko, Nursila Dewi ,menilai komunikasi risiko di masa pandemi Covid-19 yang sudah ditetapkan sebagai bencana nonalam oleh pemerintah menjadi penting dalam penyampaian informasi yang tepat, cepat dan tepat waktu.

“Tentunya ini dengan melibatkan berbagai pihak serta segera ada pengambilan keputusan, kemudian muncul aksi agar masyarakat terhindar dari kepanikan,” kata Nursila Dewi di Surabaya, Rabu (23/12/2020).

Gagasan tersebut juga telah disampaikan Nursila saat menjadi pemateri acara Webinar Geliat Airlangga Seri-16, yang bertajuk Komunikasi sebagai Alat Pencegahan Penyebaran Covid-19 bagi tim promosi kesehatan di dinas kesehatan kabupaten/kota dan rumah sakit, serta tokoh masyarakat yang tergabung di organisasi masyarakat pada Selasa (22/12).

Menurut dia, komunikasi risiko ini diperlukan agar bisa terbangun kepercayaan, informasi cepat disampaikan, untuk mengomunikasikan ketidakpastian kepada masyarakat, untuk berkoordinasi dengan semua pihak yang terlibat, untuk mengutamakan dan mengupayakan transparansi, proaktif dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

Ia menjelaskan, di berbagai negara ada negara-negara yang pandai mengomunikasikan ketidakpastian, tetapi ada pula negara-negara yang terlalu percaya diri sehingga terjadi ketidakpastian di masyarakat. Seperti contoh di saat pandemi Covid-19 ada negara yang semula mengumumkan orang yang sehat tidak perlu menggunakan masker, namun kemudian belakangan mengakui memang semua harus menggunakan masker.

Nursila mengatakan, yang namanya penyakit baru itu tidak akan ada orang tahu bagaimana akhirnya, penyebaran, hingga apa yang akan terjadi kemudian. Sehingga, pemerintah agar terus-menerus mengomunikasikan ketidakpastian tersebut.

Lihat juga...