Logam Berat di TPA Antarkan Maria Ulfah Raih Gelar Doktor
Editor: Makmun Hidayat
SEMARANG — Disertasi berjudul ‘Oligochaeta sebagai Bioakumulator Pencemaran Logam Berat Cu, Cd dan Hg di Tanah TPA Jatibarang dan Strategi Pengendaliannya’, berhasil mengantarkan dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Maria Ulfah, meraih gelar Doktor Ilmu Lingkungan dari Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
“Penelitian ini dilatarbelakangi dengan keberadaan logam berat, yang terkandung dalam tanah di tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang Kota Semarang, melalui lindi hasil dekomposisi sampah, yang terakumulasi dalam waktu yang lama sehingga konsentrasi logam berat di tanah TPA tinggi,” papar Maria Ulfah, dalam sidang ujian promosi doktor, yang digelar secara daring di kampus tersebut, Kamis (10/12/2020).
Dipaparkan, dampak negatif logam berat terhadap lingkungan, yang terakumulasi di dalam tanah tersebut, menjadi toksik bagi biota tanah, pemukiman dan lingkungan sekitar.
“Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memperoleh data pencemaran logam berat Cu (tembaga), Cd (kadmium) dan Hg (merkuri), yang mempengaruhi kualitas tanah di lingkungan TPA Jatibarang dan bioakumulasi logam berat Cu, Cd, Hg pada oligochaeta atau cacing tanah,” terangnya lagi.
Tidak hanya itu, data penelitian yang dilakukannya, diharapkan dapat digunakan sebagai landasan pengembangan strategi pengelolaan logam berat di tanah TPA Jatibarang.
“Novelity atau kebaruan penelitian yang diperoleh, bahwa oligochaeta sebagai bioakumulator logam berat Cu, Cd dan Hg, dapat dijadikan landasan pengembangan strategi pengelolaan logam berat di tanah TPA Jatibarang secara tepat,” lanjut wanita kelahiran Semarang 27 Agustus 1980 tersebut.