Pandemi Corona Manfaatkan Peluang Usaha Berjualan Buah Segar
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Pemandangan pedagang buah segar jadi hal biasa pada sejumlah tepi jalan di Bandar Lampung. Memanfaatkan sejumlah jalan protokol, sejumlah pedagang buah jeruk, jambu kristal, mangga, buah naga, pisang hingga apel berjajar rapi. Fenomena pedagang musiman itu semakin marak selama pandemi Covid-19.
Budianto, pedagang buah naga merah menyebut, telah memulai usahanya sejak awal Juni silam. Warga asal Labuhan Ratu, Lampung Timur itu semula ikut proyek pembangunan rumah. Namun masa resesi berimbas berkurangnya order pembangunan rumah, membuat ia banting stir ke usaha lain. Berjualan buah sebutnya, jadi pilihan karena hanya butuh modal dari tabungan.
Bekerjasama dengan satu kerabatnya, pasokan buah diperoleh dari wilayah Prabumulih, Sumatera Selatan. Sebelumnya ia juga menjual buah jeruk peras namun masa panen telah usai. Beralih menjual buah naga Budianto bilang membuka usaha dengan modal Rp5 juta. Ia menyiapkan stok buah naga rata-rata 1 ton per hari untuk dijual pada dua titik bersama sang istri.
“Saya membuka lapak dengan motor gerobak di Jalan Tirtayasa, sementara istri berjualan di Jalan Antasari dengan potensi buah terjual rata-rata mencapai dua kuintal per hari. Cukup menjanjikan dibandingkan hanya menganggur di rumah selama masa pandemi,” terang Budianto saat ditemui Cendana News, Selasa (1/12/2020).
Budianto menyebut, ia bekerjasama dengan kerabatnya yang berperan sebagai distributor. Pemilihan tepat buah naga yang dijual dalam kondisi setengah matang hingga matang membuat pasokan selalu lancar.
Buah naga yang semula dikenal sebagai buah eksklusif sebutnya mulai terjangkau masyarakat. Buah tersebut sempat dijual hingga Rp30.000. Namun jika ukuran sedang dia jual Rp13.000 dan ukuran besar Rp15.000 per kilogram.