Pedagang Sovenir Terdampak Sepinya Pengunjung Obwis di Bakauheni

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata bersifat temporer, seperti di Pantai Tanjung Tuha, Bakauheni, Lampung Selatan, berimbas ke sektor usaha kreatif. Penjualan suvenir maupun oleh-oleh khas setempat menurun, sehingga para pedagang di objek wisata pun mengeluh.

Eko Prapto, salah satu perajin suvenir atau oleh-oleh di Desa Bakauheni, mengakui hal itu. Menurutnya, tren masyarakat yang ingin menikmati suasana objek wisata kekinian, menyebabkan objek wisata lama, ditinggalkan.

Objek wisata di pantai Tanjung Tuha yang dikenal dengan mercusuar, spot memancing, hanya dikunjungi oleh penghobi. Sementara objek wisata pantai Tanjung Tuha Pasir Putih telah rusak akibat aktivitas pembangunan reklamasi pantai. Jembatan pelangi yang sempat booming telah rusak, dan berimbas tidak adanya kunjungan wisatawan.

Eko Prapto, perajin suvenir miniatur perahu dari bambu di Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan, Minggu (6/12/2020). -Foto: Henk Widi

Eko mengatakan, semula kunjungan wisatawan domestik dan luar daerah bisa mencapai ratusan orang per hari. Income bagi warga yang berjualan makanan, minuman ringan bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Pengelola bahkan bisa mendapat omzet jutaan rupiah, dan pedagang suvenir sepertinya juga ketiban rezeki.

“Sejak objek wisata lain bermunculan, orientasi destinasi berubah dan tren wisatawan temporer yang hanya ingin mengabadikan foto, pernah datang dengan bukti unggahan foto membuat peluang datang lagi minim, imbasnya sebagian objek wisata kembali sepi mempengaruhi penghasilan warga,” terang Eko Prapto, saat ditemui Cendana News di Bakauheni, Minggu (6/12/2020).

Lihat juga...